Lynna's blog

Catatan harian seorang gadis

Halo semua, jadi ini adalah part selanjutnya dari pembahasan tentang hijab cosplay sebelumnya. Untuk yang ini postingnya sengaja di Fan Page, bukan di FB pribadi. Supaya merasa lebih nyaman aja kalau mau post untuk public. Ini adalah Fan Page khusus nge-share hasil karya meskipun jarang nge-post foto cosplay.

Untuk yang mau melihat part 1 nya bisa di sini 

Jika tidak bisa dibuka karena masalah privacy, bisa baca di blog 
http://linaheartfantasy.blogspot.com/2020/05/seputar-hijab-cosplay.html

Jadi di part lanjutan ini, aku mau bahas tentang pertanyaan-pertanyaan apa saja yang sering diajukan mengenai Hijab Cosplay, dan mencoba menjawabnya. Kalau teman-teman hicos lainnya di sini ada yang mau coba ngasih tambahan, silakan saja. Dan aku juga mau menambahkan tentang hal-hal seputar hijab cosplay yang sekiranya perlu diketahui oleh teman-teman semua.

Sebelumnya, kemarin aku sudah live streaming dengan bang Zhuge Kamiya untuk membahas hijab cosplay. Karena banyak sekali yang penasaran. Di video itu juga ada beberapa pertanyaan-pertanyaan mendasar yang diajukan, yang mau lihat live stramingnya silakan ke sini :

https://www.facebook.com/zhugekamiya/videos/897378530779892/

Oke, lanjut ke pertanyaan-pertanyaan

1. Jadi, kalo hijab cosplay itu benar-benar Out of Character?
Sepertinya masih banyak yang bingung dengan istilah OOC di hijab cosplay karena dalam cosplay memang istilah OOC sering tertuju pada merusak karakter dan tidak sesuai. Karena memang di lingkungan vvibu di Indonesia ini, cosplay itu dinilai harus yang mirip dengan karakter, gak boleh dimodifikasi dengan cara apapun. Di post sebelumnya aku sudah membahas tentang beberapa jenis OOC yang tidak hanya di hijab cosplay. Dan OOC itu tidak selalu tentang kostum yang kurang mirip, namun juga dari pembawaan karakter yang kita cosplaykan. OOC yang telah dimodifikasi tidak lain adalah bentuk fanart dari para penggemar karakter untuk menunjukkan rasa sukanya terhadap karakter tersebut. Bisa dibilang hijab cosplay itu salah satu bentuk fanart dalam cosplay.

Selain hijab cosplay, banyak para artist yang senang membuat desain karakter versi mereka yang kostum aslinya tidak official, dan itu hanyalah bentuk imajinasi dari para artist tersebut. Lalu ada yang meng-cosplaykan desain fanart tersebut. Desain fanart itu bisa dibilang OOC karena desain kostumnya bukan official dan karena konsep kostumnya ada yang dimodifikasi, ada yang benar-benar menciptakan sendiri namun masih sesuai dengan karakter. Misalnya ada yang membuat fanart karakter versi pake kebaya, versi pake batik, versi pakai baju india, dan lain-lain.

Dalam hijab cosplay, sebenarnya kita hanya mengambil OOC nya itu hanya dari desain kostum saja. Itu juga sekitar 10-20% saja bagian OOC karena hanya mengambil dari desain dan konsep kostum (30% mungkin masih bisa ditoleransi jika si cosplayer masih belajar tentang cara bercosplay). Untuk 70-100% sisanya itu harus totalitas dari segi kelengkapan aksesoris, senjata, pembawaan karakter, dll. Jadi paham ya, kalau OOC yang diambil hanya dari desain kostum, karena kita sedang membuat fanart karakter yang dicosplaykan.

Kenapa aku harus bilang kalau hijab cosplay termasuk OOC? Karena nanti jika kamu ikut lomba atau kompetisi cosplay, ajang kompetisi biasanya memang mencari cosplay yang cukup perfect dari segi kemiripan kostum, kelengkapan, dan juga pembawaan karakter. Sementara hijab cosplay adalah karakter yang desain kostumnya sudah dimodifikasi, jadi kamu tidak bisa mensejajarkan dirimu dengan cosplayer yang memang totalitasnya benar-benar hampir 100% mirip. Kecuali kalau dalam lomba atau kompetisi cosplay yang diikuti, pihak sana memperbolehkan kebebasan kreasi karakter dengan memodifikasi, ini gak masalah. Jadi kalau mau ikut acara cosplay atau kompetisi cosplay lainnya, pastikan dulu kalau pihak lomba memperbolehkan yang hijab cosplay dan cosplay fanart lainnya atau tidak.

Kalau dari pihak lomba memang mencarinya adalah yang kemiripan karakter yang perfect, untuk para hicos harus memilih karakter yang aslinya sudah tertutup dari kepala sampai bawah, jadi tidak perlu modifikasi. Jadi kalau ada project cosplay atau acara kompetisi cosplay lainnya yang tidak memperbolehkan hijab cosplay, jangan baper dulu, siapa tahu bukan karena diskriminasi namun karena mereka mencari kandidat cosplay yang mereka inginkan adalah yang benar-benar mirip. Atau biasanya kamu diperbolehkan ikut untuk sekedar meramaikan, namun bukan dipilih sebagai pemenang. Jika kamu terpilih sebagai pemenang, itu artinya pihak  lomba mencari cosplay yang kreatif dan unik dari sisi seni, bukan cosplay yang syaratnya harus bener-bener mirip nyaris sempurna. Oke, jelas sampai sini ya.

Kalau mau lebih aman, sebaiknya ikut kompetisi yang khusus hijab cosplay. Karena syaratnya sudah jelas, khusus hijab cosplayer.

2. Apakah boleh hijab cosplay memakai wig, dalamnya pakai ciput ninja?
Sebenarnya ini kembali ke keyakinan setiap orang tentang pemahaman menutup aurat. Yang mau aku tekankan terlebih dahulu adalah, jika sudah memakai wig, itu tidak bisa disebut hijab cosplay. Karena konsep hijab cosplay itu bukan yang semua tertutup, tapi tidak menggunakan wig dan tidak memperlihatkan bagian tubuh yang menonjol. Di part sebelumnya aku sudah bahas tentang pemilihan karakter untuk dikonversi ke hijab cosplay, dan juga tentang perbedaan penggunaan hijab dan wig ketika cosplay.

Kenapa harus pilih hijab cosplay? Kenapa tidak memilih wig saja agar semuanya tertutup? Daripada repot-repot membuat desain kostum yang nantinya terlihat maksa untuk dihijabkan.

Sebenarnya jawaban dasarnya cukup simple, karena gak mau aja pakai wig, dan lebih suka membuat fanart modifikasi karakter. Untuk setiap hicos memiliki alasan tersendiri kenapa tidak mau pakai wig, dan juga cara eksekusi hijab mereka terhadap karakter, berbeda-beda style hijabnya. Seperti cosplay Hatsune Miku versi hijab yang modelnya berbeda-beda, karena memang tidak ada standar baku untuk styling hijab.

Aku pribadi, sejak awal cosplay memang tidak pernah ada pikiran untuk aku harus lepas kerudung dan memakai wig. Ciput ninja itu adalah dalaman kerudung, bukan kerudung. Ketika aku pertama kali berhijab, aku sudah langsung ada pikiran bahwa aku tidak pernah bisa mencoba cosplay karena aku sudah pakai hijab dan aku tidak mungkin pakai wig. Aku pun langsung tertarik hijab cosplay karena melihat Deanty jadi Miku di sebuah majalah. Pikiranku saat itu adalah, aku ingin sekali menyalurkan hobby dan ketertarikanku terhadap cosplay itu dengan cara yang berbeda. Dan menurutku, hijab cosplay itu cukup membantu diriku menyalurkannya. Karena niatku untuk hijab cosplay itu benar-benar karena kau ingin menjadi karakter yang kusukai tapi dengan cara yang berbeda. Jadi aku memang tidak masalah jika aku ini termasuk OOC, bagiku itu hanya salah satu fanart karena kita suka, dan cara orang mengekspresikan rasa suka dalam dunia otaku itu ya berbeda-beda.

Tidak semua perempuan yang berhijab itu mau untuk berhijab cosplay (ingat ini baik-baik ya, hehe). Banyak juga di antara mereka yang kesehariannya berhijab memilih melepas hijab ketika cosplay dan memakai wig. Ada juga yang pakai ciput dan pakai wig, lalu pakai manset warna kulit. Setiap orang itu memiliki rasa nyaman, cara pandang, dan tujuan yang berbeda dalam menggeluti dunia  cosplay. Yang jelas, setiap orang pasti sudah punya alasannya. Benar atau salah itu tergantung kita melihatnya dari sudut pandang yang mana. Aku tidak menyalahkan mereka yang seperti itu karena mereka pasti memiliki rasa nyaman yang berbeda dengan yang kurasakan dalam menjalankan hobby.

3. Kenapa banyak hijab cosplay yang berbeda-beda cara eksekusi hijabnya? Ada yang hijabnya tidak distyling, ada yang styling hijabnya harus mengikuti persis rambut karakter.

Karena setiap orang memiliki kenyamanan dan juga keyakinan masing-masing dalam mengeksekusi hijab ke dalam hijab cosplay. Sebenarnya ini ada pengaruhnya juga dari kesehariannya berhijab seperti apa. Di luar cosplay, kita pasti melihat orang-orang berhijab cara pakai kerudungnya beda-beda. Ada yang pakai gamis rok, ada yang pakai celana, ada yang masih pakai celana ketat dan kerudung di atas dada, ada yang kerudungnya lebar, bercadar, ada yang hanya pakai turban, dan lain-lain. Kebiasaan keseharian dalam berhijab dan juga pemahaman tentang menutup aurat yang berbeda dari setiap wanita itu akan terbawa saat hijab cosplay, dari caranya memilih karakter, dan juga bagaimana caranya mengeksekusi hijabnya.

Aku tidak mau bahas tentang benar atau salahnya. Pokoknya begini, ketika kamu sudah memilih karakter dan memilih bagaimana caramu mengeksekusi hijabmu, pastikan kamu sudah memiliki alasan yang kamu yakini itu benar dan tepat menurutmu. Kenapa menurutmu, kamu layak menstyling hijabmu seperti itu, dan karakter yang kamu pilih itu menurutmu itu cocok dijadikan hijab version.

Pada dasarnya, tidak ada aturan baku dalam membuat styling hijab untuk hijab cosplay. Karena setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. Intinya kalau kamu sudah mem-publish cosplaymu ke publik, walau akan ada banyak pendapat yang berbeda, kamu sudah punya alasan kenapa menurutmu karakter yang kamu cosplaykan dan pemilihan style hijabmu itu kamu anggap tepat.

4. Bagaimana Improvisasi styling hijab yang berkembang dari zaman ke zaman?
Ketika awal aku berhijab cosplay, aku mendapati teman-teman yang menstyling hijabnya seperti styling hijab pada umumnya, namun hanya ditambahkan aksesoris pelengkap untuk mendukung karakter tersebut. Karena itu, karakter yang dipilih adalah karakter yang memiliki ciri khas kostum yang menonjol dari segi kostum dan kelengkapan aksesoris serta weapon, tidak memilih yang simple-simple saja karakternya. Aku pun dulu juga tidak terlalu men-styling hijab menjadi persis karakter.

Sekarang ini, karena pandangan para vvibu yang paling banyak menyukai konsep cosplay yang semakin mirip dengan karakter, perubahan styling hijab pun menjadi berkembang. Dari yang tadinya tidak ada poni, menjadi ada poni yang dibentuk dari hijab. Karakter-karakter yang tadinya tidak dipilih untuk hijab cosplay karena kurangnya aksesoris pendukung, menjadi dipilih. Karena semakin banyak orang yang ingin meng-cosplaykan karakter yang mereka sukai. Akhirnya kekreatifan para hicoser yang tadinya hanya sekedar mengkonversi karakter ke versi hijab, menjadi kekreatifan melakukan styling hijab agar lebih mencirikan karakter yang dicosplaykan.

Karena jika memilih karakter yang kostumnya terlalu simple dan tanpa adanya dukungan aksesoris lainnya, orang lain akan sulit melihat karakter apa yang ia pakai kostumnya. Dan juga karena sekarang ini banyak para vvibu yang lebih suka melihat hijab cosplay yang styling hijabnya lebih mirip untuk karakternya, dibandingkan yang hanya hijab biasa saja. Meski begitu terkadang aku juga tetap menemukan hicos yang styiling hijabnya tetap hijab dan pemilihan karakternya tepat (terdapat dukungan aksesoris, dan juga make up nya bagus).

Bisa dibilang juga kalau hijab cosplay itu termasuk salah satu perkembangan fashion hijab dari masa ke masa. Berkembang karena adanya pengaruh pandangan publik terhadap hijab itu sendiri.

5. Bagaimana dengan hijab crossplay? Cosplay crossdress karakter cowok menggunakan hijab

Sebenarnya kalau aku pribadi, kalau untuk cosplay, aku lebih prefer jadi genderbend dulu baru dibikin hijab, daripada harus nge-cross. Walaupun ada karakter laki-laki yang model rambutnya kayak cewek dan bisa distyling hijab, apalagi kalau kostumnya sudah full tertutup. Menurutku, ini memang agak tricky untuk memilih karakter. Karena biasanya karakter cowok yang rambutnya panjang jadi tidak perlu dibuat versi genderbend-nya. Mungkin hanya konsep kostum saja yang diubah menjadi lebih terlihat jadi versi cewek.

Hijab itu sebenarnya sudah identik dengan perempuan, jadi sebaiknya tidak memilih karakter laki-laki untuk dicosplaykan. Dan dalam berpakaian hijab sendiri, sebenarnya tidak boleh menyerupai laki-laki, jadi sebaiknya dikonversi dulu ke versi genderbend kemudian ke versi hijab. Kalau karakter laki-lakinya sudah full tertutup pakaiannya sehingga tidak ada ide lain mengubah desain kostum ke genderbend, aku mungkin kasih tips : cari tahu dulu tipe baju yang dikenakan karakter cowok adalah tipe baju netral yang bisa dipakai cewek dan cowok, sehingga nantinya tidak akan terlihat crossdress, tapi kamu hanya menjadi versi wanitanya. Gunakan make up cewek hanya untuk sebagai pembeda versi cowok dan cewek.

Btw, kalo ada yang punya pendapat lain tentang ini, bisa ditambah di kolom komentar ya.

6. Pendapat jika ada lelaki crossdress menggunakan hijab dan menjadi hijab cosplay?

Sebenarnya aku bingung tujuan menanyakan ini untuk apa, apakah karena memang ada kasus cowok cosplay menggunakan hijab dan karakternya cewek, bukan karakter cowok ninja? Untuk di ranah cosplay, aku belum pernah menemukan ada lelaki yang mau nge-cross pakai hijab. Karena laki-laki itu tipe yang gak mau ribet, nge-cross waifunya pasti pakai wig karena wig tinggal pakai setelah di-styling, tidak seperti hijab yang harus pentul sana pentul sini, pakai dalaman hijab. (Enggak bisa bayangin kalo cowok jadi ribet kayak gini, wkwkwk).

Kecuali kalo memang si cowok ada kecenderungan lain yang membuatnya suka pakai hijab. Seperti dulu ada kasus cowok yang suka pakai hijab, cadar, lalu diam-diam ke kerumunan wanita. Yang pasti kalau ada cowok begitu, dia punya motif tersendiri yang kadang membahayakan.

Untuk cosplay, aku memang belom  pernah liat ada cowok yang suka hijab cosplay dan karakternya cewek. Kalo teman-teman di sini ada yang pernah tahu, mungkin bisa komen. Yang pasti kalo cowok tersebut melakukan hijab cosplay dengan nge-cross dan disebar ke publik, pandangan publik pasti akan menganggapnya buruk. Mau dia merasa benar/salah.

7. Pendapat jika meng-cosplaykan karakter yang ada simbol agamanya? Seperti karakter the nun dijadikan versi hijab.

Di postingan sebelumnya aku sudah pernah bahas kalau sebaiknya jangan memilih karakter yang ada simbol agamanya, kalau konsepmu adalah cosplay. Konsep hijab penutup itu sebenarnya tidak hanya di Islam saja. Di agama lain, juga ada pakaian penutup kepala yang mencirikan agama mereka. Dalam berhijab sehari-hari pun, kita sebenarnya tidak diperbolehkan mengenakan hijab yang menyerupai ciri khas agama lain. Apalagi dalam cosplay, dan kamu pakai ke event.

Untuk seperti karakter the nun itu, kalo konsepmu bukan cosplay, tapi kamua hanya mau mencoba make up setannya saja, dan kamu hanya untuk foto di rumah dan bukan untuk dicosplaykan ke luar, aku rasa itu gak masalah. Tapi pemakaian hijabnya hati-hati ya, kusaranin pakai hijabnya yang biasa saja, kalau kamu hanya sekedar mau menonjolkan make up nya saja, dan ini bukan untuk cosplay ya.

Okay, mungkin segitu dulu saja pertanyaan-pertanyaannya. Kalau misalnya ada yang berbeda pendapat denganku, gak apa-apa, tapi ingat ya, apapun pilihanmu, kamu harus punya alasan yang menurutmu, kamu masih layak untuk melakukan apa yang kamu lakukan. Jadi kalau ditanya atau tiba-tiba didramakan, jangan nge-drama balik.

Tidak lupa aku sarankan, sebelum memulai atau sambil melakukan hobby hijab cosplay, jangan lupa untuk mempelajari dan mendalami kembali tentang hakikat hijab untuk wanita. Sehingga kalau sudah paham betul konsep dan keyakinan dalam memilih cara untuk berhijab cosplay, pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya sudah tidak perlu ditanyakan tidak akan muncul lagi. Dan juga untuk memperkokoh pilihanmu, kamu mau jadi hicos yang kayak gimana dalam membuat style hijabmu, sehingga kamu juga bisa lebih bijak dalam memilih-milih karakter untuk di-cosplaykan.

Jika memang masih ada yang ingin ditanyakan karena masih ada yang bingung, bisa komen saja. Tapi aku harap semoga semuanya sudah jelas ya.

Untuk postingan selanjutnya, mungkin aku hanya akan posting tentang sekedar tips dan trik membuat modifikasi karakter hijab cosplay.


0 comments:

Post a Comment