Lynna's blog

Catatan harian seorang gadis

Tuesday, December 31, 2013

Semua Yang Bekas Tak Ada Yang Indah

Assalamu'alaikum wr wb

"Praaaang!!" Suara pecah dari dalam kamar Dinara. "Aku benci semua ini!!" teriak Dinara dari dalam kamar sambil menangis. Mendengarnya, Dena datang menghampiri Dinara. "Tok tok tok" suara ketukan pintu dari luar kamar. Karena tak ada jawaban, Dena membuka pintu mendapati Dinara sedang menangis. "Masya Allah, kamu kenapa Dek?" tanya Dena. Dilihatnya barang yang tadi dipecahkan Dinara, rupanya foto Dinara bersama kekasihnya, Aldo. Lalu Dena memeluk Dinara yang masih menangis. "Kamu kenapa Dek, coba cerita sama Kakak," ucap Dena. "Aldo punya kekasih baru Kak. Aku baru putus sama dia tadi di telepon," cerita Dinara. "Sabar ya Dek, mungkin Aldo memang bukan lelaki yang baik untukmu," kata Dena. "Tapi Kak, aku cinta sama dia. Dia itu mantan terindahku bla..bla...bla..." Dinara bercerita tentang keluh kesahnya tentang Aldo yang tak ada bedanya dengan remaja galau lainnya. Mendengar itu, Dena hanya tersenyum saja. "Kenapa Kakak malah senyum?" tanya Dinara heran.

***

Sahabat-sahabat muslimahku yang selalu galau hatinya, saking galaunya baju numpuk lupa disetrika hehehe. Masih muda udah galau aja. Galaunya juga sama kayak di Sinetron :-p . Baju bekas aja digalauin hehehe. Saat kamu bersama baju bekasmu yang dulunya baru, banyak kenangan indah yang kamu lalui dengan baju kesayanganmu. Kotor sama-sama, bersih sama-sama. Difoto memakai bajumu untuk kenang-kenangan. Sampai akhirnya bajumu mulai kesempitan, kamu mulai marah karena nggak bisa pakai lagi bajumu. Bajumu kini sudah menjadi barang bekas. Saat kamu harus menerima kenyataan bahwa baju bekasmu harus dipakai oleh adikmu yang ukurannya lebih muat. Bagi adikmu baju itu adalah baju barunya namun bagimu baju itu adalah baju bekas yang meninggalkan kenangan indah. Kamu mulai sedih karena tak dapat bersama bajumu lagi. Dilihatnya fotomu bersama bajumu saat-saat lagi kotor. Kamu sedih mengenang semua itu. Sampai akhirnya ibumu membelikanmu baju baru...


Oke cukup lebay. Itu kalo baju. Kalo manusia gimana ya? Ya saya pikir kalian semua sudah tau jawabannya. Sakit, sakit, sakit banget itu hati udah kayak ditusuk-tusuk. Bukan ditusuk lagi, diruntuhin kali ya hahaha. Perlu kalian ketahui, semua yang bekas itu tidak ada yang indah bila sudah dipakai orang. Kenangan-kenanganmu akan menjadi indah untuk dikenang bila kamu menyimpannya dan itu tetap milikmu. Tapi, bila baju bekasmu sudah tak lagi kamu simpan dan sudah diberikan orang tak ada lagi kenangan indah yang bisa kamu kenang. Mengingatnya hanya akan membuatmu sakit. Kamu butuh baju baru untuk melupakan baju yang lama. Tapi ketika baju barumu menjadi bekas, kamu butuh baju lagi. Lalu bagaimana supaya nggak melulu beli baju? Ya kamu harus menyimpannya baik-baik dan menetapkan bahawa bajumu adalah hak milikmu yang tidak akan dipakai oleh orang lain biar sudah menjadi kusam namun bagimu itu bukan baju bekas.

Langsung to the point saja, tidak perlu menangisi orang yang sudah menganggapmu seperti baju bekas. Coba berpikir dengan logika dan jangan turuti nafsu. Sebenarnya untuk apa kamu pacaran, membuat kenangan indah, foto bareng, memberi hadiah yang romantis, dikasih bunga sampai layu yang akhirnya dibuang. Pada akhirnya pas putus kamu malah capek ngapusin satu-satu fotonya biar nggak dilihat kekasih barumu. Barang-barang romantis yang pernah dikasih yang dulu kamu bangga-banggain sekarang harus kamu simpan di tempat yang jauh supaya nggak sakit hati mengingatnya. Bahkan mungkin harus dititipi teman atau siapa karena kalau suamimu tahu bisa bahaya. Nah terus, buat apa dong ngasih kalo ujung-ujungnya nggak bakal dipake juga? Ngabisin duit aja. Itu namanya menuruti kata nafsu. Kadang kita harus lebih sering mengikuti kata otak daripada kata hatimu. Sebelum mengikuti kata hati, pikirin dulu baik-baik barang apa yang mau dikasih. Hihihi. Terus buat apa dulu asyik kebanyakan mengabadikan momen sama si dia sampe dihias-hias fotonya ditulisin I Love You, eh pas putus malah dibanting fotonya. Mahal2 beli frame ngabisin duit aja. Kamu bilang itu kenangan terindah? Lalu mengapa kamu menangis bila mengingat kenangan itu? Katanya indah tapi kok malah nangis? Berarti nggak indah dong.

Sayang sekali udah capek-capek jalan berdua dan mengabadikan momen ternyata semua itu harus dilupakan karena nggak mau menyakiti kekasih barumu. Lalu untuk apa dulu kamu melakukan semua itu? Kalau ternyata harus dilupakan dan sakit bila dikenang. Lalu sekarang kamu nggak boleh peduli sama dia sebagai pacar cuma boleh sebagai teman. Padahal kalo sama lawan jenis, teman dan pacar bedanya tipis. Lebih baik dari awal saja berteman tanpa ada embel-embel romantis dan berduaan. Kalo memang tujuanmu pacaran hanya untuk mengenal, semua itu bisa dilakukan dengan berteman. Dan nggak akan jadi barang bekas. Kenangan indahmu bersama temanmu dapat dikenang dengan baik tanpa harus ada air mata.

                                                                                ***

2 tahun kemudian...

Dinara duduk bercermin merapikan riasannya. Ia tampak sibuk merapikan hijab panjangnya, beberapa saat lagi ia sudah harus siap. "Tok Tok Tok, Dek kamu sudah selesai belum? Ayo sudah ditunggu." Denda mengetuk pintu kamar Dinara. Dinara keluar dari kamar dengan gaun indahnya. "Subhanallah cantik sekali kamu Dek," puji Dena. "Terima Kasih Kak, aku bahagia sekali hari ini," ucap Dinara sembari memeluk Dena. "Sudah-sudah, ayo sekarang turun, para tamu sudah menunggumu," kata Dena. Mereka berdua lalu pergi kebawah. Dinara duduk di tengah-tengah para tamu. Di depannya ada seorang pria yang sedang berjabat tangan. "Saya terima nikahnya Dinara binti Abdullah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap pria tsb sambil disahuti tepuk tangan. Ya dia adalah pria yang sekarang menjadi suami Dinara. Tak ada lagi Aldo yang dulu telah menganggapnya baju bekas. Kini Dinara telah menjadi perhiasan yang hanya dimiliki satu orang dan tak dapat dimiliki orang lain.

Monday, December 30, 2013

Satu nama di hati

Mengapa Tuhan menuliskan nama di hati bila pada akhirnya kita harus menghapusnya
Mengapa Tuhan menitipkan hati ini bila ternyata di hatinya ada hati yang lain
Mengapa harus ada pertemuan bila ternyata harus mengalami perpisahan

Bila hati ini diibaratkan seperti jalanan,
ada yang hanya numpang lewat saja dan kadangkala transit untuk sementara waktu.
Kadangpula ada yang kesasar kesini mengira ini adalah tempat yang ia cari, namun tidak.
Setelah puas transit maka ia akan pergi begitu saja menuju tempat tujuannya.

Apa kau yakin di hatimu hanya ada satu nama?

Sebelum janji terucap,
sebelum akad terlaksana,
sebelum cincin melingkar,

Hatimu masih dapat dibolak-balikkan oleh Yang Maha Kuasa...


Jakarta, 31 Desember 2013