Assalamualaikum wr wb
Hai sobat Muslimah setanah air nusantara. Hehehe. Ini lanjutan dari artikel pacaran. Sebelumnya kan udah dibahas betapa "keren" pacaran di usia labil hehehe. Oke disini gue mau bahas tentang cinta. Cinta itu apa sih? Gue yakin lo semua pasti udah tahu apa arti dari cinta. Udah ABG masa nggak tau hahaha. Pengertian tentang cinta yang lebih dalam silakan googling sendiri. Yang namanya usia udah ABG mulai umur 12 atau 13 tahun, seseorang pasti udah mengalami yang namanya jatuh cinta. Sampe di sinetron, anak SD aja udah diceritain suka-sukaan, cinta-cintaan. Capek deh. Anak SMP juga udah mulai nyoba-nyoba pacaran akibat pengaruh sinetron yang udah dibahas sebelumnya.
Terkadang saking cintanya, banyak yang nggak bisa bedain antara cinta dan nafsu sehingga cinta itu menjadi cinta buta. Apasih cinta buta itu? Cinta buta itu adalah dimana ketika lo jatuh cinta, lo nggak mikir kedepannya, nggak mikir orang itu bagaimana, yang lo pikirin itu hanya dia seorang dan berusaha untuk memilikinya. Nggak jarang banyak kita denger omongan "tapi gue cinta sama dia" padahal sebenarnya yang ngomong itu nafsu tapi mengatasnamakan cinta. Pernah denger ada (banyak deh) orang yang pacaran beda agama? Pasti pernah kan. Udah tau beda agama dan nggak direstui ortu, kenapa masih pacaran juga. Alasannya yang nggak asing adalah karena "udah terlanjur cinta". Kalo ditanya kenapa masih mau pacaran alasannya "kan baru pacaran, belum nikah" beuh lagi-lagi alasan bodoh. Mendengar kalimat "kan cuma pacaran aja, nggak nikah" itu nggak lain tujuan dari pacaran hanyalah melampiaskan nafsu, bukan cinta. Nanti kalo udah terlanjur cinta banget, mau putus pasti rasanya susah karena udah terlanjur pacaran. Zaman sekarang, selain ABG labil, banyak yang nggak bisa bedain antara cinta dan nafsu yang pada akhirnya cinta yang mereka rasakan itu cinta buta.
Masih nggak ngerti? Gini deh, pasti kalian pernah dengar kalimat "cinta nggak tau kapan datangnya" kan? Yang artinya, kita nggak pernah tahu kepada siapa nanti kita akan jatuh cinta. Pernah mikir kenapa tiba-tiba bisa suka sama orang itu. Pernah kan? Jadi Allah itu memberikan kita hati untuk merasakan cinta, merasakan suka kepada seseorang. Namun tinggal bagaimana kita sendiri yang mengendalikan perasaan itu. Ada yang jatuh cintanya hanya sesaat. Ada yang mudah jatuh cinta, ada yang sulit jatuh cinta. Itu karena setiap orang berbeda dalam hal mengendalikan perasaannya. Perasaan cinta terhadap seseorang bila tidak kita kontrol dengan baik, akan menjadi nafsu. Contoh, biasanya kalo kita suka sama orang, sering ngeliatin wajahnya, ngeliatin fotonya, lama-lama jadi kebayang wajahnya terus lama-lama terbayang-bayang ingin berada di dekatnya, dll. Lama-lama, perasaan itu akan menjadi perasaan ingin memilikinya. Inilah yang bisa menjadi nafsu. Merasa ingin memiliki itu wajar karena yang namanya cinta pasti ada rasa ingin memiliki. Namun, perasaan ingin memiliki hanya sebagai pacar, itulah nafsu. Makanya, kenapa ada orang yang bisa jatuh cinta kepada yang tidak seagama dengannya karena ia tidak bisa mengendalikan rasa cintanya yang akhirnya menjadi nafsu. Pada akhirnya cintanya buta karena ia tidak melihat hal-hal yang lain karena yang ia lihat dan ia pikirkan hanya satu "aku mencintainya". Kata-kata itulah yang selalu ditekankan setan kepada hati seseorang untuk dapat memiliki orang yang dicintainya sebagai pacar.
Nafsu dan cinta, sangat sulit dibedakan. Gue pernah denger quote yang bunyinya "perasaan cinta itu dapat mengalahkan logika" yang artinya jika kita sudah terlanjur mencintai, kita akan lupa berpikir dengan logika kita kedepannya bakal gimana. Contohnya ya seperti orang pacaran beda agama tadi. Sebetulnya bukan cinta yang mengalahkan logika, melainkan nafsu. Ada juga sih yang menikah beda agama. Gue sendiri juga nggak tahu apa alasan orang beda agama itu menikah. Yang jelas, itu beda dari pacaran. Tapi gue bakal ambil contoh orang menikah beda agama yang alasannya karena cinta (nafsu). Teman gue pernah bertanya "kenapa banyak yang pindah agama karena menikah? Kenapa nggak dijalanin masing-masing aja agamanya?" berhubung temen gue beda agama sama gue, jadi gue nggak bisa langsung spontan jelasin alasannya, takut gue nyinggung agamanya. Pengen sih sebetulnya gue bilang kalo Islam itu adalah agama yang benar. Makanya banyak yang pindah agama ke Islam pas menikah karena pasangannya ingin dia masuk surga. Hehehe. Walau sebenarnya, ada juga orang yang menikah beda agama tetap menjalani agamanya masing-masing. Nanti pas punya anak, terserah anaknya mau ngikut agama bapaknya atau ibunya. Sebetulnya sih ini nggak boleh. Karena seorang muslim yang taat agama dan mencintai Allah, tidak akan membiarkan keluarganya masuk neraka karena tidak menyembah selain diri-Nya. Misalnya si suami Islam, istri nonmuslim atau sebaliknya. Mereka sama-sama menjalani agama masing-masing ketika menikah. Kalo lebaran, yang istrinya yang nonmuslim ikut ngerayain lebaran. Pas natal, suaminya yang muslim ikut ngerayain juga (ini udah jelas nggak boleh dalam Islam).
Kalau misalnya sama-sama nggak ikut merayakan hari raya agama masing-masing, rasanya nggak enak aja gitu merayakan tapi salah satu anggota keluarga nggak ikut. Lagipula, kalo orang menikah beda agama dan menjalankan prinsip jalani agama masing-masing, pasti salah satu ada yang nggak taat sama agamanya terutama Islam karena imannya udah tergoyah melihat kehidupan agama pasangannya. Yang namanya udah menikah, harus dalam berada satu agama untuk hidup komitmen bersama. Kalo memang prinsipnya jalani agama masing-masing mending nggak usah menikah karena menikah itu tujuannya untuk menjalani kehidupan bersama, bukan masing-masing. Agama itu kalo dijalani bersama-sama, pasti akan lebih indah. Lagipula kalo udah punya anak nanti, misalnya yang satu mengajarkan Islam, yang satu mengajarkan agama yang lain, pastinya pemahaman agama ke anak itu tidaklah banyak sehingga agama hanya untuk dicantumkan di KTP saja tapi tidak dijalani. Itulah mengapa kalau pernikahan beda agama, pria yang harus Islam. Karena kenapa? Agar pria sebagai pemimpin dapat menuntun istrinya ke jalan yang benar dan dapat membuat istrinya masuk Islam. Sementara kalo hanya wanita yang Islam sedangkan suaminya nonmuslim? Seorang istri harus patuh dan taat sama suaminya. Kalo suaminya nonmuslim, yang ada istrinya malah tergoyah imannya karena suaminya nonmuslim dan malah menjerumuskan ke neraka. Sobat Muslimah sekalian, itu adalah contoh cinta buta, cinta yang nggak berpikir dan hanya untuk menunaikan perasaan nafsu dan hasrat ingin memiliki yang ada di hati. Seorang Muslimah yang taat, pasti akan mencari calon suami yang taat pula agar dapat membimbingnya ke jalan-Nya.
Itu kan yang menikah, kalo yang pacaran gimana ya? Beda lagi ceritanya sama yang tujuannya pacaran. .Sebetulnya orang yang ingin pacaran itu, mau beda agama atau nggak, tujuannya hanya untuk nafsu sesaat. Itu yang terjadi pada ABG labil. ABG labil cenderung sulit mengontrol perasaannya sehingga cinta yang ia rasakan berubah menjadi nafsu. Jadi, kalo masih ABG, sebaiknya selalu berpikir kalo jatuh cinta. Dan harus sering menundukkan pandangan agar nggak berubah jadi nafsu. Jatuh cinta itu boleh kok, nggak ada yang ngelarang. Tapi nafsunya ditahan ya. Pokoknya kalo udah ada hasrat ingin memiliki (pacar), ingin berada di dekatnya selalu, dll hati-hati ya. Sering-sering ibadah agar perasaan cinta itu tidak berubah jadi nafsu.
Cinta itu harus karena Allah
Bagi para ABG labilers, wajib diketahui untuk yang satu ini. Walaupun gue akuin, di usia labil sangat sulit memahami arti dari kalimat ini tapi gue akan berusaha menjelaskan. Cinta selain karena Allah, adalah cinta buta alias nafsu. Mengapa cinta itu harus karena Allah? Karena kita dipertemukan dengan seseorang yang tak terduga karena Allah. Allah sudah mengatur kepada siapa kita akan dipertemukan, kepada siapa kita akan berteman, semua sudah diatur. Allah juga memberi kita perasaan untuk mencintai namun kita juga yang memilih untuk menjadikan perasaan cinta menjadi nafsu. Orang yang mencintai karena Allah, akan berpikir untuk menikah, bukan pacaran dulu. Karena menikah adalah ibadah. Dan karena ingin menunaikan ibadah kepada Allah, makanya orang tersebut ingin menikah serta berusaha menjauhi larangannya. Untuk memahami "cinta karena Allah" tentu kita harus berusaha mencintai Allah. Bagaimana cara mencintainya? Ayo berpikir. Biasanya kalo kita udah cinta sama sesuatu, pasti kita akan melakukan apa saja untuk yang kita cintai. Tanyakan pada diri sendiri siapa yang menciptakanmu? Siapa yang memberimu nafas? Siapa yang memberimu nyawa agar tetap hidup? Siapa yang membuatmu kaya? Allah kan bukan pacar lo? Allah sudah memberikan semua yang kita butuhkan di dunia ini. Kita butuh oksigen, Allah kasih, kita butuh teman, Allah kasih, kita butuh orang tua, Allah kasih. Dan nggak ada salahnya kan bila Allah meminta balas budi atas apa yang ia berikan untuk kita? Apa yang Allah minta? Allah meminta kita untuk mematuhi aturannya dan menjauhi larangannya. Simple tapi kalo dijalanin mungkin banyak yang bilang agak berat. Tapi kita disini sama-sama belajar.
Allah itu pantas kita cintai karena Dia telah memberikan kita hidup. Tanpa Allah, kita tidak bisa hidup. Nah setelah berusaha mencintai Allah selanjutnya kitaharus tahu kalau menikah itu adalah ibadah yang dapat menambah pahala. Karena itu kita ingin menikah karena ingin mendapat pahala dari Allah lalu kita mencari pasangan yang dapat menuntun kita ke jalan-Nya. Kurang lebih itu bagian dari arti "cinta karena Allah". Selanjutnya, bila kita jatuh cinta, kita akan berpikir ulang tentang perasaan kita bukan dengan menuruti nafsu hati. Bila kita mencintai seseorang, kita juga berpikir untuk membimbingnya ke jalan-Nya agar tidak salah langkah dan sama-sama mendapat ridha dari-Nya. Jadi cinta karena Allah adalah, kita berpikir tentang orang itu dan berpikir bagaimana masa depan kita nanti bersamanya apakah nantinya ia akan menjadi pendamping hidup yang baik untuk kita atau tidak. Dan yang lebih utama adalah ikhlas. Kita harus ikhlas bila orang yang kita cintai tidak mencintai kita lalu berdoa kepada Allah agar diberikan yang lebih baik. Allah itu maha membolak-balikkan hati. Bila hati terluka, Allah akan memberikan kita hati yang baru untuk kita cintai karena-Nya. Maka dari itu kita harus sering-sering berdoa kepada Allah dan berusaha untuk mencintai-Nya. Berdoa agar perasaan cinta yang kita rasakan sekarang adalah karena-Nya.
Kesimpulan, cinta yang sebenarnya adalah karena Allah. Cinta yang selain karena Allah adalah nafsu. Cinta buta adalah nafsu yang tidak dapat berpikir. Cinta karena Allah akan selalu berusaha terus berada di jalan-Nya. Penulis sendiri terkadang masih sulit membedakan antara cinta dan nafsu bila sudah merasakan. Tapi bila kita terus berpikir (bukan hanya merasakan) kita akan dapat membedakannya. Bila kita hanya merasakan cinta saja, maka sesungguhnya itu adalah nafsu.
Wassalamualaikum wr wb
0 comments:
Post a Comment